Jakarta – Wakil Sekjen PBNU, Sulaiman Tanjung memastikan pihaknya akan tetap menjaga jarak yang sama dengan seluruh kekuatan partai politik, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Arahan Ketua Umum PBNU Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf) itu sangat jelas. Gus Yahya tidak pernah mempermasalahkan PKB, cuma pengen menjaga jarak,” kata Sulaiman Tanjung dalam keterangannya, Minggu (27/8).
Dia menyebutkan hasil survei Litbang Kompas menjelaskan bahwa suara warga NU terbagi merata di semua partai politik.
Bahkan, Nahdiyin lebih banyak mencoblos PDI Perjuangan, Gerindra di urutan kedua dan Partai Golkar. Sedangkan PKB di urutan ke empat yang dicoblos warga NU.
Jadi, NU itu tidak hanya milik PKB. Buktinya yang paling banyak dipilih warga NU adalah PDI Perjuangan; bukan PKB. Jadi, PBNU akan tetap menjaga jarak dengan semua partai politik, tidak ada perlakuan istimewa,” lanjutnya.
Jadi, NU itu tidak hanya milik PKB. Buktinya yang paling banyak dipilih warga NU adalah PDI Perjuangan; bukan PKB. Jadi, PBNU akan tetap menjaga jarak dengan semua partai politik, tidak ada perlakuan istimewa,” lanjutnya.
Menurutnya, dengan elektabilitas Muhaimin yang jauh di bawah PKB, bisa diartikan bahwa yang tidak memiliki pengaruh pada PKB sebenarnya adalah Muhaimin sendiri.
Menurutnya, dengan elektabilitas Muhaimin yang jauh di bawah PKB, bisa diartikan bahwa yang tidak memiliki pengaruh pada PKB sebenarnya adalah Muhaimin sendiri.
Menurutnya, dengan elektabilitas Muhaimin yang jauh di bawah PKB, bisa diartikan bahwa yang tidak memiliki pengaruh pada PKB sebenarnya adalah Muhaimin sendiri.
Menurutnya, dengan elektabilitas Muhaimin yang jauh di bawah PKB, bisa diartikan bahwa yang tidak memiliki pengaruh pada PKB sebenarnya adalah Muhaimin sendiri.(***)
Artikel ini telah ditayangkan : Wakil Sekjen PBNU: Gus Yahya Tidak Pernah Mempermasalahkan PKB, Cuma Pengen Menjaga Jarak – Laman 2 – FAJAR dan JPNN.com