Nelayan Luar Sumbar Gunakan Pukat Harimau, Ditangkap di Perairan Air Bangis

Foto : Tangkapan Layar Wagub Sumbar dalam Patroli Gabungan Pukat harimau
Foto : Tangkapan Layar Wagub Sumbar dalam Patroli Gabungan Pukat harimau

Padang, BimantaraNews.com – Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasco Ruseimy bersama Dirpolairud, Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, serta pihak terkait lainnya melakukan patroli laut gabungan dalam upaya menindak tegas praktik penangkapan ikan ilegal yang merusak ekosistem, khususnya penggunaan pukat harimau.

Aksi ini viral di media sosial setelah Vasco membagikan langsung dokumentasi sidak melalui akun Facebook pribadinya @Vasko Ruseimy. Dalam patroli yang berlangsung di perairan perbatasan Sumbar–Sumut, tim gabungan menemukan kapal milik nelayan luar Sumbar yang kedapatan menggunakan pukat harimau.

“Alhamdulillah, setelah beberapa hari pemantauan, beberapa nelayan dari luar Sumbar yang menangkap ikan dengan pukat harimau sudah tertangkap,” ujar Vasco.

Dari hasil penindakan, ditemukan alat tangkap pukat harimau yang telah dimodifikasi serta sejumlah karang laut yang rusak dan ikut terbawa jaring. Vasco tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya saat menyaksikan langsung kondisi terumbu karang yang hancur.

“Waduh, hancur semua ini… mati semua ini (karang). Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena dapat merusak laut kita dan merugikan nelayan kecil di Air Bangis,” ungkap Vasco.

Ia menegaskan, Pemprov Sumbar akan bertindak tegas sesuai hukum agar tidak ada lagi pihak yang berani merusak kelestarian laut.

Sementara itu, perwakilan Dirpolairud dalam video menyampaikan bahwa alat tangkap tersebut telah dimodifikasi dan tidak sesuai dengan surat izin kapal.

“Inilah alat tangkapannya yang dimodifikasi menjadi pukat harimau, tidak sesuai dengan surat izin yang ada di kapal tersebut. Dan di sini juga ada karang-karang yang kita jadikan barang bukti. Jadi inilah yang merusak ekosistem laut.”

Atas temuan tersebut, pemilik dan nakhoda kapal akan ditetapkan sebagai tersangka.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berkomitmen untuk terus melakukan patroli rutin, memperkuat pengawasan laut, dan melindungi nelayan tradisional dari dampak praktik penangkapan ilegal yang merusak laut dan menurunkan hasil tangkapan lokal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses