Bimantara News, Maninjau, 20 Januari 2025 | Cuaca buruk yang melanda sebagian besar wilayah di Sumatera Barat akhir-akhir ini, tidak hanya menyebabkan bencana longsor dan pohon tumbang, namun mengakibatkan matinya puluhan ton ikan di Danau Maninjau yang diduga karna naiknya kadar belerang ( Tubo ).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dikutip dari laman https://sumbar.antaranews.com/ Kepala dinas ketahanan pangan dan perikanan kabupaten Agam Rosva Deswira menyampaikan berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh penyuluh perikanan di lapangan hingga saat ini ikan yang mati sudah mencapai angka sebanyak 75 ton.
” Diantaranya, 50 ton jenis ikan nila berbagai ukuran milik pengusaha tambak dari puluhan petak keramba jaring terapung, Selanjutnya 25 ton ikan yang mati dari dalam Danau Maninjau”.
Diungkapkan nya juga hal tersebut terjadi karna angin kencang itu menyebabkan perputaran air dari dasar danau ke permukaan yang mengandung belerang sehingga kandungan oksigen berkurang serta membuat ikan pusing dan mati.
Dirinya juga menghimbau agar para pengusaha-pengusaha tambak ikan ( Karamba ) di Sekitar Danau maninjau agar tidak membuang bangkai-bangkai ikan mati ke dalam danau karna dapat mencemari air danau. ungkapnya di kutip dari laman Antara Sumbar
Guna meningkatkan kewaspadaan pada masyarakat dan pengusaha tambak, sebelumnya Dinas Ketahanan pangan dan perikanan Kab. Agam telah mengirimkan surat perihal prediksi cuaca ekstream dan pencegahan kematian ikan di Danau maninjau. Surat tersebut dibuat pada tanggal 21 November 2024 dan telah diserahkan ke Wali Nagari dan Camat se Tanjung Raya. pungkasnya
Sumber Kutipan : https://sumbar.antaranews.com/berita/653534/kematian-ikan-di-danau-maninjau-bertambah-50-ton-total-jadi-75-ton
Baca Artikel Terbaru lainnya melalui saluran https://www.bimantaranews.online/ dan https://bimantaranews.com/ untuk meng-Update Informasi-informasi terbaru anda