PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan Port Academy di Batulicin, 18-20 September 2024. Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dalam operasi penambatan dan pelepasan tambatan kapal. Program ini mengikuti SKKNI yang diwajibkan oleh Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 108 Tahun 2021 untuk memastikan standar keselamatan dan efisiensi di pelabuhan. Peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikasi BNSP, yang meningkatkan kredibilitas dan peluang mereka di industri maritim.
Kerja sama antara PT Dua Samudera Perkasa, dipimpin oleh Efgar Welmar Santos, dan Port Academy, dipimpin oleh Wiratama, menunjukkan komitmen mereka untuk membangun tenaga kerja pelabuhan yang berkualitas. Diklat ini menekankan pentingnya komunikasi di lokasi kerja, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), penilaian jenis kapal, serta teknik penambatan dan pelepasan yang efisien. Pelatihan ini diharapkan meningkatkan produktivitas dan keselamatan operasional perusahaan.
Batulicin, 18-20 September 2024 – PT Dua Samudera Perkasa, sebuah perusahaan terkemuka di industri maritim, dengan bangga mengumumkan penyelenggaraan Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), bekerja sama dengan lembaga pelatihan Port Academy. Diklat ini berlangsung selama tiga hari di Batulicin, dengan partisipasi dari para tenaga kerja di industri pelabuhan yang ingin meningkatkan kompetensinya dalam penanganan operasi penambatan dan pelepasan kapal.
Kerja sama antara PT Dua Samudera Perkasa dan Port Academy merupakan langkah strategis untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di sektor maritim. Efgar Welmar Santos, Direktur PT Dua Samudera Perkasa, hadir dalam acara pembukaan diklat ini, memberikan apresiasi atas inisiatif pelatihan yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi peningkatan keselamatan dan efisiensi operasional di pelabuhan.
Pentingnya Kompetensi di Bidang Mooring Unmooring
Proses Mooring (penambatan) dan Unmooring (pelepasan tambatan) merupakan dua operasi kritis yang dilakukan setiap kali kapal merapat atau meninggalkan dermaga. Operasi ini memerlukan keterampilan teknis yang tinggi, terutama dalam hal pengelolaan tali tambat, kondisi cuaca, dan pengaturan kru kapal. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Port Academy ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap peserta diklat memiliki pemahaman yang mendalam tentang prosedur keselamatan dan efisiensi dalam penambatan dan pelepasan kapal.
Dalam industri pelabuhan, Diklat Mooring Unmooring menjadi sangat penting karena mencakup teknik komunikasi yang efektif di lokasi kerja, penilaian keselamatan kerja, serta penanganan berbagai kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi proses tambat kapal. Pelatihan ini juga mengajarkan keterampilan teknis seperti pengelolaan jenis dan ukuran kapal, evaluasi kondisi cuaca, serta pengamatan geografis di wilayah pelabuhan. Semua aspek tersebut berperan besar dalam menentukan keberhasilan dan keselamatan operasi.
Kerja Sama yang Strategis
Keberhasilan penyelenggaraan diklat ini tidak lepas dari kerja sama yang erat antara PT Dua Samudera Perkasa dan Port Academy, lembaga pelatihan maritim terdepan yang telah berpengalaman dalam memberikan pelatihan bersertifikasi nasional. Port Academy dikenal karena komitmennya dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja pelabuhan di Indonesia, termasuk dalam bidang Mooring Unmooring.
Efgar Welmar Santos, selaku Direktur PT Dua Samudera Perkasa, menyatakan kebanggaannya atas kerja sama dengan Port Academy. Dengan adanya sertifikasi BNSP, PT Dua Samudera Perkasa yakin bahwa tenaga kerja mereka akan lebih siap menghadapi tantangan operasional di pelabuhan dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Selain itu, Port Academy juga melihat ini sebagai kesempatan untuk semakin memperkuat posisinya sebagai penyedia pelatihan unggulan di industri maritim. Program Diklat Mooring Unmooring ini menjadi salah satu andalan mereka dalam menjawab kebutuhan industri yang semakin kompetitif.
Manfaat Sertifikasi BNSP bagi Industri Pelabuhan
Penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 108 Tahun 2021 menjadikan sertifikasi mooring/unmooring sebagai kewajiban bagi tenaga kerja yang berperan dalam penambatan dan pelepasan kapal di pelabuhan. Sertifikasi ini tidak hanya memastikan bahwa setiap tenaga kerja memiliki kompetensi sesuai standar, tetapi juga meningkatkan kualitas dan keselamatan operasional di seluruh pelabuhan di Indonesia.
Peserta yang lulus dari program Diklat Mooring Unmooring akan mendapatkan sertifikasi BNSP, yang diakui secara nasional dan menjadi jaminan kualitas keterampilan mereka dalam menjalankan tugas di lapangan. Sertifikasi ini juga membuka peluang bagi tenaga kerja untuk bersaing di industri maritim global, mengingat standar yang diterapkan diakui di berbagai negara.
Mengapa PT Dua Samudera Perkasa Memilih Port Academy?
Keputusan PT Dua Samudera Perkasa untuk bekerja sama dengan Port Academy bukan tanpa alasan. Port Academy memiliki reputasi yang kuat sebagai lembaga pelatihan yang fokus pada peningkatan kompetensi tenaga kerja pelabuhan. Dengan pendekatan pelatihan yang praktis dan didukung oleh instruktur berpengalaman, Port Academy mampu memberikan pelatihan yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri maritim saat ini.
Selain itu, program pelatihan di Port Academy dirancang agar sesuai dengan standar internasional. Hal ini memberikan kepercayaan lebih kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia bahwa tenaga kerja yang mereka kirimkan ke pelatihan akan kembali dengan keterampilan dan pengetahuan yang mumpuni untuk meningkatkan kinerja operasional.
Pelaksanaan Diklat Mooring Unmooring di Batulicin
Selama tiga hari penyelenggaraan diklat di Batulicin, peserta diberikan pelatihan intensif yang mencakup teori dan praktik terkait operasi mooring dan unmooring. Materi pelatihan meliputi:
Komunikasi di Lokasi Kerja – Salah satu kunci utama dalam keberhasilan operasi mooring dan unmooring adalah komunikasi yang efektif antara kru di lapangan. Peserta diajarkan teknik komunikasi yang efisien untuk meminimalkan kesalahan dan memastikan setiap langkah berjalan sesuai rencana.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) – Standar K3 menjadi landasan utama dalam setiap operasi pelabuhan. Peserta diberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga keselamatan kerja dan bagaimana mematuhi protokol keselamatan selama operasi berlangsung.
Penilaian Jenis dan Ukuran Kapal – Mengelola operasi penambatan dan pelepasan kapal membutuhkan pemahaman yang baik tentang jenis kapal, ukuran, serta dampak dari kondisi cuaca dan geografis. Peserta dilatih untuk menilai kondisi ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
Teknik Penambatan dan Pelepasan – Pengetahuan tentang berbagai metode tambatan dan cara mengatasi tantangan di lapangan menjadi bagian penting dari pelatihan ini. Peserta diajarkan teknik penambatan dan pelepasan yang aman dan efisien.
Pemantauan Kondisi Cuaca dan Geografis – Kondisi lingkungan sekitar pelabuhan sering kali menjadi faktor yang mempengaruhi kelancaran operasi. Dalam diklat ini, peserta belajar bagaimana mengamati dan memprediksi kondisi cuaca serta bagaimana mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan keselamatan kapal.
Masa Depan Kerja Sama
Melalui diklat ini, PT Dua Samudera Perkasa dan Port Academy berharap dapat terus berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja di bidang pelabuhan. Dengan semakin kompleksnya tantangan di industri maritim, kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa Indonesia memiliki tenaga kerja yang kompeten dan bersertifikasi untuk menjalankan operasi pelabuhan yang aman dan efisien.
Untuk informasi lebih lanjut tentang program pelatihan lainnya di Port Academy, kunjungi Port Academy atau lihat program Diklat Mooring Unmooring yang telah membantu banyak perusahaan meningkatkan keterampilan tenaga kerja mereka di sektor pelabuhan.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES