PADANG PARIAMAN – Sebanyak 150 orang ulama muda Padang Pariaman menggelar acara Zikir Tujuah Raso di Pesantren Miftahul Jannah, Korong Kajai, Kecamatan V Koto Kampung Dalam. Mereka melakukan kegiatan tersebut untuk mendoakan Bupati Kabupaten Solok, Epyardi Asda, diberikan kesehatan dalam memimpin dan menuju perubahan.
“Zikir ini disebut Zikir Tujuah Raso karena kami melafazkan kalimat lailaha illallah sebanyak 70 ribu kali. Mudah-mudahan amalan ini diterima dan doa kami diijabah oleh Allah SWT,” kata salah seorang ulama muda, Armadi Saputra Tuanku Bagindo, pada Sabtu (27/4/2024).
Armadi mengatakan, bahwa para ulama di Padang Pariaman sangat berharap pemimpin yang tegas dan dapat melakukan perubahan seperti Epyardi Asda serta berpengaruh besar.
“Beliau (Epyardi) memiliki spirit dan semangat untuk melakukan perubahan, baik di bidang infrastruktur, pembangunan, wisata, maupun ekonomi serta kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, kata dia, Epyardi dinilai sebagai sosok yang peduli terhadap pendidikan agama dan sekolah keagamaan. Bahkan, ia memiliki pondok pesantren yang dibiayai secara pribadi.
Baca Juga :
- RSUP Dr. M. Djamil Perkuat Fungsi Pendidikan Lewat Orientasi Mahasiswa Kesehatan
- Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 52 Orang Tewas, Presiden Prabowo Instruksikan Evaluasi Bangunan
- Turunkan 3.572 personel gabungan, Polri Sukses Amankan Perhelatan Event MotoGP Mandalika 2025
- Puslitbang Polri Tegaskan Perang Lawan Narkoba Lewat Riset di 11 Polda
- Kapolri & UAS Kompak Serukan Toleransi dan Persatuan Bangsa
Ia mengatakan bahwa selama ini pondok pesantren kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Karena itu, mereka berharap adanya perubahan agar pemerintahan tidak hanya peduli kepada kelompok-kelompok tertentu.
“Kami semua insyaallah mendoakan beliau (Epyardi), semoga usaha beliau dan usaha kami bersama dimudahkan oleh Allah SWT,” ujarnya.
Epyardi, mengaku sangat berterimakasih dengan doa yang diberikan oleh ratusan ulama muda itu. Baginya hal tersebut menjadi penyemangat untuk terus berbuat ke arah yang lebih baik.
“Memang, umara tidak boleh jauh-jauh dari ulama. Jika umara salah melangkah, sudah semestinya ulama mengingatkan. Dengan begitu, pemerintahan yang dijalankan akan bisa mencapai tujuannya, yaitu untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat,” sebutnya.(*)






