Site icon Bimantara News

Cara Mengatasi PMS di Rumah, Patut Dicoba!

Bagikan Artikel

Terkadang wanita mengalami berbagai gejala mulai dari ringan hingga berat saat PMS. Penting untuk mengetahui hal apa saja yang menjadi penyebab dan bagaimana cara mengatasi PMS sehingga akan lebih meringankan gejalanya. Yuk, simak selengkapnya!

Apa itu PMS?

Sindrom pra haid atau Premenstrual Syndrome (PMS) adalah kondisi yang terjadi sebelum wanita mengalami datang bulan atau menstruasi. Gejala dari PMS dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental dan emosionalnya.

PMS mempunyai banyak gejala dan tanda seperti mudah lelah, suasasa hati yang naik turun, payudara keras, menginginkan/mengidam makanan tertentu, cepat marah dan sebagainya. Wanita dapat mengalami 3 dari 4 gejala sindrom prahaid ini.

Kenapa wanita mengalami PMS?

Wanita mengalami PMS diduga dipengaruhi karena perubahan hormon estrogen dan progesteron yang terjadi sebelum dan selama masa menstruasi. Gejala ini umumnya tidak berbahaya dan akan mereda jika telah melewati masa menstruasi.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PMS antara lain:

1. Perubahan hormon

Perubahan hormone PMS bisa terjadi dan berubah-ubah seperti naik turunnya hormone dan gejala ini biasanya akan menghilang dengan kehamilan atau menopause.

2. Depresi

Beberapa wanita yang mengalami gejala PMS berat bisa terjadi karena depresi yang tidak terdiagnosis pada awalnya, namun hal ini bukan berarti menjadi sebab PMS terjadi.

3. Perubahan pada otak

Perubahan pada otak atau serotonin memainkan peran yang penting dalam suasana hati yang menyebabkan kelelahan, masalah tidur, depresi prahaid dan sebagainya.

Namun jika gejala yang dirasakan berat sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka diperlukan tindakan dan penanganan yang tepat dalam dan mengetahui cara mengatasi PMS dengan mudah baik itu di rumah atau di mana saja.

Gejala PMS pada wanita

Siklus menstruasi pada wanita rata-rata yaitu 28 hari. Sementara saat sel telur yang dilepaskan dari indung telur atau ovulasi terjadi pada hari ke 14 dari siklus. Gejala PMS sendiri bisa mulai dirasakan dari hari ke 14 saat siklus berlangsung hingga 7 hari setelah haid dimulai.

Gejala PMS bisa dirasakan mulai dari ringan hingga sedang dan tingkat keparahannya juga bervariasi serta tergantung pada kondisi individu masing-masing. Apa saja gejala PMS yang kerap dirasakan oleh wanita?

Adapun tanda PMS pada wanita bisa bermacam-macam mulai dari ringan hingga sedang yaitu:

  1. Emosi yang meluap, mudah marah atau kesal
  2. Pingsan atau pusing
  3. Suasana hati yang cepat berubah

  4. Diare atau konstipasi

  5. Nyeri dan bengkak pada payudara

  6. Sakit kepala

  7. Pembengkakan pada tangan

  8. Jerawat

  9. Bengkak pada kaki atau tangan

Gejala PMS juga dapat terlihat dari perubahan perilaku seperti stress, kecemasan, sulit konsentrasi, cepat menangis serta gejala fisik yang dapat terjadi seperti kelelahan dan bengkak pada sekitar abdomen. Gejala PMS pada setiap wanita terkadang berbeda dan rasa sakit yang dirasakan juga tergantung dari kondisi fisik masing-masing.

Apabila kamu mengalami gejala PMS yang tidak biasa atau jarang terjadi, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar gejala PMS tidak semakin parah dan memicu bentuk gangguan PMS seperti Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) yang membuat gejala PMS semakin parah dan tidak tertahankan.

Cara mengatasi PMS yang efektif

Cara mengatasi PMS yang masih dalam tahap ringan dan praktis:

1. Konsumsi karbohidrat kompleks dan kalsium

Pada saat mengalami PMS, disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks dengan porsi yang sedikit namun sering. Selain itu penuhi asupan kalsium agar mengatasi gejala seperti perut kembung, perubahan suasana hati dan payudara nyeri.

2. Berhenti merokok dan minuman kafein serta beralkohol

Sindrom prahaid sering menyebabkan susah tidur dan perut kembung, untuk mengatasinya,batasi konsumsi minuman kafein atau alkohol seperti teh dan kopi. Kebiasaan merokok juga dapat mulai dihentikan dari sekarang agar terhindar dari risiko menopause dini.

3. Rutin dalam berolahraga

Olahraga dapat memicu tubuh melepas hormone endorphin sehingga menimbulkan perasaan senang, membuat tubuh rileks dan mengurangi rasa sakit PMS.

4. Istirahat yang cukup

Kurang tidur dapat menyebabkan mood swing sehingga suasana hati berubah begitu cepat. Cukupi istirahat 7-9 jam dan penuhi cairan tubuh dengan banyak minum air putih, konsumsi buah dan hindari makanan cepat saji.

5. Menggunakan obat pereda nyeri

Jika sakit PMS tidak tertahankan, maka obat pereda nyeri bisa menjadi pilihan. Paracetamol bisa dikonsumsi untuk mengatasi gejala PMS seperti sakit kepala, nyeri otot dan kram perut. Namun, perhatikan dosis dan petunjuk yang sesuai dengan saran dokter.

Kenali kondisi tubuhmu sendiri dan lakukan cara mengatasi PMS dengan tepat agar sindrom prahaid ini tidak mengganggu aktivitas dan kegiatan sehari-hari.

Itulah informasi seputar serba-serbi tentang haid tidak teratur tanggalnya. Kunjungi dan dapatkan informasi lengkap seputar kesehatan wanita lainnya di www.yoona.id/blog.


Bagikan Artikel

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Exit mobile version